Belajar dari Kisah Sepasang Rel Kereta, Beginilah Cara Move On yang Elegan

Pernahkah teringat saat kita bersama, seolah dunia hanya milik kita, seolah hanya kau
dan aku selalu untuk selamanya. Ya dulunya adalah kita.

Namun apa yang terjadi sekarang, bertatap mata pun tidak sudi. Meski bertemu pun kita
selalu berbeda sisi, dirimu berada disana, aku berada disini. Entah apa yg membuat masing2 diri kita berubah saat
ini. Ya benar. Saat ini semua berbeda, kita berjalan dengan arah masing2, tidak ada lagi jalan kita. Kita dulu
menyatu, sekarang saling menatap pun tak mau.

Apa yang harus kita lakukan? Apakah kita terjebak nostalgia? Mengingat apa yg pernah
kita lalui bersama, kemudian juga melakukan kesalahan yg sama di hari berikutnya? Apakah tujuan berpisah hanya untuk
meningkatkan ego dalam diri kita dan bukan untuk memperbaiki kesalahan dimasa lalu sehingga tidak terjadi di masa
depan? Dengan siapapun dan kapanpun.

Hari terus berlalu, tanpa disadari sudah bertahun-tahun lamanya. Wahai seseorang yg dulu
pernah ku cinta. Betapa aku menyadari bahwa sekarang bukanlah saatnya mengingat-ingat masa lalu. Ya hubungan sudah
kandas, sudah berlalu, sudah bertahun-tahun lamanya meski membekas. Saya akan membawa bekas luka ini ke masa depan
sebagai pembelajaran, saya akan terus meningkatkan kapasitas diri, sehingga suatu saat kita akan bersyukur kelak.
Bahwa kita bukan hanya pernah dipertemukan tapi juga mengambil hikmah yang bermanfaat untuk melangkah dimasa depan.

Tiada yg perlu disesali, masing2 sudah punya jalan tersendiri. Bahagiakanlah seseorang
yg saat ini bersamamu, begitu pun aku. Ya aku akan membuat pasanganku berbahagia dan membuat orang lain iri dengan
kasih sayang yang kuberikan.

Tiada yg perlu diingat karena masing-masing dari kita sudah bertumbuh dewasa, mampu
mengambil hikmah atas kejadian. Mengambil keputusan untuk selalu bahagia adalah keputusan paling tepat.

Tiada yg perlu ditangisi lagi, menatap masa depan memerlukan senyuman yang terus
menerus. Melepas adalah cara yg paling cerdas untuk bahagia. Ya kita memang tidak pernah bisa menyatu. Kita hanyalah
sepasang rel kereta yang tidak bisa menyatu namun tetap pada jalannya sampai tujuan masing2 yaitu kebahagiaan.

Teruslah melangkah, karena tidak ada satupun dari kita akan bertumbuh bila masih
tertahan dengan masa lalu. Mari dengan penuh semangat dan harapan, kita raih kebahagiaan yg kita impikan bersama
pasangan kita saat ini. Tidak ada lagi iri, tidak ada lagi benci, yang ada hanyalah melangkah menuju kebahagiaan
yang kita impikan selama ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *