Sambut Ramadan, Ketahui Cara Mengatasi Keluhan yang Sering Kamu Alami Saat Berpuasa

Berpuasa tentu tidak menghalangi kita untuk tetap bekerja dan berkarya. Segala aktivitas di dalam dan di luar ruangan membutuhkan kondisi tubuh yang fit dan prima. Namun, gangguan cuaca yang mudah berubah dapat mempengaruhi kesehatan menjadi tidak stabil dan gampang sakit. Selain itu, asupan nutrisi yang terbatas serta perubahan pola makan mengharuskan tubuh bekerja ekstra agar dapat menyesuaikan dengan kondisi yang baru. Berikut adalah keluhan yang sering dialami selama jam berpuasa serta cara mengatasinya.

1. Susah Berkonsentrasi dan Mudah Mengantuk

 

Photo Credit: iStock

Pada saat berpuasa, beberapa orang akan mengalami gangguan mudah mengantuk, susah berpikir, dan susah berkonsentrasi pada pekerjaan. Hal tersebut bisa terjadi karena penurunan kadar gula darah, berkurangnya asupan makanan, serta perubahan jam istirahat. Gula darah yang menurun bisa disebabkan karena salah memilih menu sahur seperti nasi putih, mie instan, roti putih, atau minuman manis. Kebiasaan begadang sambil menunggu sahur juga menjadi salah satu faktor penyebab. Untuk mengatasinya kamu harus memperhatikan jumlah asupan makanan, kurangi gorengan, tidur minimal 7 jam per hari, serta perbanyak minum air putih. Pilih menu sahur seperti ikan gurami yang banyak mengandung omega-3 untuk meningkatkan konsentrasi dan kinerja otak. Roti gandum, nasi merah, ubi, oatmeal, juga dapat dipilih agar mood menjadi lebih baik dan memberi rasa kenyang yang lebih tahan lama.

2. Nyeri Otot dan Persendian

 

Photo Credit: Alodokter

Seringkali kali kamu merasakan nyeri otot dan persendian selama bulan puasa yang cukup mengganggu jalannya aktivitas. Hal tersebut wajar terjadi karena asupan kalsium, magnesium, dan potasium berkurang. Untuk mengatasi nyeri otot dan sendi, tambahkan makanan yang kaya mineral dalam menu berbuka kamu seperti pisang, apel, susu, daging tanpa lemak, serta kurma. Jangan lupa menjaga berat badan dan latih kaki kamu dengan teratur berolahraga agar kuat menahan beban pada persendian saat menjalankan salat tarawih.

3. Susah BAB

 

Photo Credit: Alodokter

Kurangnya asupan serat dan cairan dalam tubuh bisa memicu sembelit saat menjalankan ibadah puasa. Dalam tingkatan yang lebih serius, sembelit bisa mengakibatkan penyakit ambeien atau wasir. Untuk mengatasinya, jaga konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari serta perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan terutama pepaya, pisang, apel, dan yogurt.

4. Diare dan Sakit Perut

 

Photo Credit: Alodokter

Diare dan sakit perut juga sering terjadi saat menjalankan ibadah puasa terutama di minggu awal meski tak menutup kemungkinan di minggu-minggu berikutnya. Pilihan menu berbuka puasa yang tidak tepat dapat memicu terjadinya diare, seperti makanan pedas, bersantan, berlemak, atau dengan porsi yang terlalu banyak. Cara mengatasinya adalah dengan menunda makan berat saat berbuka puasa, awali dengan hidangan manis terlebih dahulu untuk memberi jeda pada perut. Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang menjadi sumber utama vitamin dan mineral.

5. Mual dan Muntah

 

Photo Credit: dedaunan com

Umumnya, keluhan mual dan muntah selama berpuasa terjadi pada minggu pertama. Namun sebagian orang tetap mengalami keluhan sama hingga minggu selanjutnya. Mual dan muntah disebabkan karena sistem pencernaan yang tengah beradaptasi serta asupan berlebihan saat berbuka puasa yang dilanjut tidur malam. Padahal, metabolisme tubuh justru melambat pada saat malam hari. Hindari makan yang berlebihan saat berbuka puasa ataupun seusai salat tarawih, kurangi konsumsi makanan asam dan pedas serta jangan melewatkan makan sahur dengan memilih makanan yang berserat tinggi agar perut kenyang lebih lama.

6. Sakit Kepala dan Tekanan Darah Rendah

 

Photo Credit: HealthLiving

Gangguan yang paling sering terjadi saat berpuasa adalah sakit kepala karena harus menghilangkan kebiasaan di siang hari seperti merokok dan meminum kopi. Sakit kepala dapat bertambah parah jika dibarengi dengan darah rendah yang mengakibatkan mata berkunang-kunang, keringat berlebihan, mual, lemas, letih, lesu dan kurang berenergi. Untuk mengatasi sakit kepala, hindari kecanduan pada kopi dan rokok serta atur kembali jadwal tidur selama bulan Ramadan. Sedangkan tekanan darah rendah dapat disiasati dengan menambah asupan garam dalam porsi yang cukup, perbanyak minum air putih serta konsumsi kacang-kacangan, sayuran hijau, daging, hati ayam, dan tidur yang berkualitas. Hindari konsumsi semangka, melon, timun, labu siam, serta mie instan.

7. Sariawan

 

Photo Credit: Log Viva

Luka sariawan saat menjalankan puasa memang sangat menyiksa. Penyebabnya adalah jumlah bakteri yang bertambah banyak di dalam mulut, daya tahan tubuh menurun, serta kondisi kimiawi tubuh. Selama berpuasa, bakteri dalam mulut berkembang biak lebih cepat karena tidak ada asupan makanan dan minuman. Karena berkurangnya asupan tersebut, otomatis tubuh kekuangan nutrisi dan daya tahan tubuh menurun yang mengakibatkan bakteri lebih mudah menyerang. Untuk mengatasinya, penuhi gizi seimbang untuk tubuh dengan memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin C, B2, B5, serta asam folat seperti jeruk, jambu biji merah, stroberi, kiwi, pepaya, serta sayuran hijau.

8. Kedinginan

 

Photo Credit: Flickr

Selama berpuasa, energi yang biasa digunakan untuk menghangatkan tubuh lebih banyak digunakan untuk proses detoksifikasi sehingga panas tubuh biasanya ikut menurun. Perbanyak olahraga atau gerakan ringan untuk mengatasi kedinginan saat menjalankan puasa.

9. Maag dan Asam Lambung

 

Photo Credit: Alodokter

Maag dapat diakibatkan karena makan terlalu banyak dan cepat saat berbuka puasa, melewatkan makan sahur, atau mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas. Selain itu, kondisi perut yang kosong seharian mengakibatkan sistem pencernaan belum bisa beradaptasi. Untuk mencegah sakit maag, perbanyak konsumsi serat tinggi agar rasa kenyang bertahan lebih lama. Sementara itu, naiknya asam lambung juga sering dialami selama berpuasa. Hal ini bisa terjadi karena tidur sesudah makan sahur atau berbuka. Dalam keadaan tidur atau berbaring, makanan dan asam dari lambung akan mudah naik ke tenggorokan.

10. ISPA

 

Photo Credit: ShutterStock

Selain penyakit pencernaan, penyakit pada saluran pernafasan juga perlu diwaspadai selama bulan puasa. Kurangnya asupan makanan menyebabkan sistem imun dalam tubuh menurun dan mudah terserang penyakit. Terutama saat perubahan musim dari penghujan ke musim kemarau. Gejalanya adalah demam, batuk, flu, serta nyeri tenggorokan. Hindari makanan yang mengandung santan, pedas, dan berminyak. Selain itu hindari pula minuman dingin atau es dan buah-buahan seperti kelengkeng atau rambutan.

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah ketika amal ibadah dilipatgandakan serta dosa-dosa diampunkan. Dengan menjaga kesehatan, kita telah berinvestasi untuk menyambut datangnya kemenangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *