Sukses Hanya dengan Menjadi Karyawan, Yakin? (Part 1)

Kamu seorang Karyawan? Pernah nggak sih kamu merasa kalau pilihan yang kamu ambil sekarang sebagai seorang
karyawan adalah jalan yang tepat untuk menuju kesuksesan?

Belakangan ini ada satu hal yang mengganggu pikiran banyak orang khususnya mereka yang memilih jalan hidupnya sebagai
karyawan, termasuk saya. “Mau sukses jangan jadi karyawan, jadilah entrepreneur”, pernah mendengar hal ini?

Seringkali hal ini membuat jengkel dan ingin menunjukkan kepada mereka yang sering bilang seperti itu bahwa hal itu
salah. Kenapa? Karena ada satu hal yang saya percaya dan yakini bahwa Tuhan menciptakan setiap dari kita dengan satu
tujuan yang sama yaitu menjadikan kita sebagai seorang pemenang. Namun cara untuk mencapai tujuannya itulah yang
berbeda. Termasuk salah satunya di dalam dunia pekerjaan. Ada 3 cara yang saya tahu dan sudah dibuktikan oleh tokoh
sukses di dunia, yaitu sebagai Profesional, Entrepreneur atau Karyawan (Eksekutif).

Di dunia profesional, kita memiliki contoh nyata yaitu Hotman Paris. Siapa yang tidak kenal beliau? Seorang pengacara
terkenal memiliki honor milyaran dan juga banyak properti, rumah dan mobil mewah. Dari dunia Eksekutif, nama Elia
Massa Manik mungkin banyak orang yang tidak mengenal sosok beliau. Mengawali karirnya sebagai karyawan di PT
Indofood lalu berpindah kerja sebagai karyawan di PT Elnusa dan beberapa perusahaan lainnya, hingga akhirnya saat
ini menempati posisi teratas sebagai Direktur Utama PT. Pertamina. Menurut kamu apakah orang ini sukses? Jawabannya
sudah pasti iya.

Dari cerita diatas, apakah kalian masih merasa yakin bahwa pernyataan “Mau sukses jangan jadi karyawan, jadilah
entrepreneur” itu adalah benar? Saya rasa jawabannya bisa ya bisa juga tidak. Tergantung bagaimana kalian
menjalaninya. Karena ada satu hal yang kita semua pasti setuju. Menjadi seorang Profesional, Entrepreneur, bahkan
Eksekutif sekalipun diperlukan yang namanya Integritas. Contoh sederhananya, sebagai Eksekutif terkadang kita
mencuri-curi waktu untuk bermain game, menonton Youtube, pergi keluar disaat masih jam kerja. Mungkin menurut kalian
itu hal sepele, tapi bayangkan kalau Anda sebagai pemilik dari perusahaan tersebut pasti akan sangat kesal dengan
sikap karyawan yang seperti ini.

Ada satu contoh lain yang lebih besar tentang sebuah pelanggaran dalam hal integritas. Ini terjadi di tempat saya
bekerja, sebut saja dia adalah ‘T’, bisa sebagai ‘Tersangka’, ‘Terciduk’ dll. Dimana si ‘T’ terbukti
mencuri database customer perusahaan dan bahkan menghubunginya, mengambil bahan dan materi perusahaan yang
berhubungan dengan hak cipta yang dilakukan saat dia masih menjadi karyawan untuk kepentingan pribadi. Hingga
akhirnya dia memutuskan untuk resign dan bekerjasama dengan orang lain sebagai rekan bisnis untuk bersama-sama
mendirikan bisnis yang sama dengan tempat dia bekerja sebelumnya. Tidak hanya sampai disitu, agar bisnis yang baru
didirikannya bisa meraih kesuksesan dan keuntungan secara cepat, dia juga mempengaruhi karyawan yang bekerja di
perusahaan sebelumnya untuk bergabung dengannya. Tapi segala sesuatu yang dimulai dengan tidak baik pasti akan
menemukan kesulitan dalam perjalanannya dan berakhir dengan tidak baik. Terbukti dari sebuah statement yang
disampaikan oleh rekan bisnisnya melalui media sosial bahwa dirinya tidak lagi bekerjasama dengan si ‘T’.
Menurut kamu apa kesalahan fatal yang menyebabkan rekan bisnisnya tidak lagi berkerjasama dengan si ‘T’? Dan
Jika kamu sebagai pimpinan di perusahaan tersebut, apakah menurut kamu cara yang dilakukan si ‘T’ tepat? Banyak
jawaban yang ada di dalam pikiran kamu. Tapi salah satu masalah utamanya adalah ketiadaan integritas.

Inilah yang menjadi dasar penting dari apapun profesi yang kamu jalankan bahwa integritas adalah sebuah sikap sebagai
pribadi yang selalu konsisten, tidak melanggar nilai-nilai yang berlaku dan jujur dalam setiap tindakan yang kamu
lakukan.

 

Lalu pertanyaanya, bagaimana kita bisa menjadi sukses meskipun sebagai seorang karyawan? Berdasarkan pengalaman saya,
selain integritas ada 3 hal yang bisa membantu seorang karyawan juga tetap bisa sukses. Pertama, bekerja dengan
baik. Kedua, Tunjukkan bahwa kamu sudah bekerja dengan baik. Dan yang ketiga, proactive. Kenapa ketiga hal itu
penting? Karena biasanya kebanyakan karyawan hanya berfokus bagaimana mengerjakan tugasnya dengan baik, padahal
belum cukup. Kamu juga harus menujukkan bahwa kamu sudah bekerja dengan baik. Contohnya, laporkan setiap pekerjaan
yang sudah kamu kerjakan dan jangan takut apabila kamu diberikan pekerjaan tambahan oleh atasan kamu setelahnya.
Karena semakin banyak tanggung jawab yang dipercayakan ke kamu itu artinya atasan akan melihat bahwa kamu adalah
karyawan yang bisa dipercaya.

Semoga cerita ini bisa menginspirasi dan membantu kita percaya bahwa sukses pun bisa dengan menjadi sebagai seorang
karyawan, tidak melulu hanya sebagai seorang Entrepreneur atau Profesional.

Sandy Setiawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *