Menunggu Jam Berbuka? 4 Buku Seru dan Ringan Ini Cocok Buat Kamu Baca

Hm, bulan puasa sudah tiba di pertengahan saja. Apa kabar kondisi badan? Masih sehat dan bersemangat, bukan? Apa ada yang sudah berhasil turunkan berat badan atau justru mengalami peningkatan? Apapun itu, kita tidak sedang membahas soal timbangan kok, tenang! Karena, sekarang kita akan ngobrolin tentang buku-buku ringan yang cocok dibaca sambil menunggu jam berbuka. Selain menyenangkan, buku ini juga tak perlu waktu lama untuk dihabiskan. Jadi dengan sekali duduk saja, kamu sudah bisa menamatkan. Apa saja rekomendasi dari saya? Baca sampai habis ya!

1. Aku, Meps, dan Beps

 

Photo Credit: PilihBuku

Reda Gaudiamo meramu buku ini dengan begitu berbeda dan penuh kesan. Tidak banyak penulis dewasa yang menulis tentang dunia anak-anak dan memposisikan tokoh utama seorang anak-anak pula. Aku, Meps, dan Beps adalah bacaan ringan yang menggemaskan. Cocok untuk menemanimu duduk santai di beranda rumah sambil menunggu adzan maghrib tiba. Tidak hanya tentang anak-anak, buku ini juga semacam ‘panduan’ bagi orangtua tentang cara merawat buah hati – dikemas dalam bahasa yang mudah dimengerti dan tidak menggurui. Bila kamu ingin sekali lagi mengulang masa kecil, maka dengan membaca buku ini keinginanmu bukan mustahil.

2. NaWilla

 

Photo Credit: Indonesia in my pocket

Sore sehabis mandi, tentu kamu jadi bugar kembali. Sambil duduk di halaman rumah atau di taman belakang, kamu bisa menikmati NaWilla yang mengajak bermain dan bernostalgia ke masa kecil yang sangat indah berlatar Surabaya. Kesederhanaan gaya tutur dibalut kecerdasan seorang Reda Gaudiamo membuat setiap pesan yang ingin disampaikan buku ini terasa mudah dicerna. Bagi kamu yang sudah jadi orangtua, bisa sekaligus belajar tentang dunia anak-anak dan cara memahami mereka. Tenang, tak butuh waktu lama untuk melahap habis isinya, sebab NaWilla bisa habis dengan sekali duduk saja!

3. Serial The Naked Traveler

 

Photo Credit: The Naked Traveler

Trinity, sang penulis dari serial buku laris berlabel The Naked Traveller adalah seorang travel writer yang sangat berbeda dari yang lainnya. Ia tak hanya banyak akal dan banyak pengalaman, tapi juga pandai menyelipkan humor-humor segar beserta pelajaran hidup di setiap bukunya. Membaca The Naked Traveller tidak akan membuat siapapun bosan, yang ada malah tetap bertahan membuka lembar demi lembar hingga tuntas cerita. Yang paling menarik bagi saya adalah buku terakhirnya yakni The Naked Traveler 7 sebab skill kepenulisan Trinity sudah semakin matang, semakin berwarna, dan tentu ada selipan-selipan kisah yang tidak bisa dijumpai di buku-buku sebelumnya.

4. Serial Lupus dan Olga

 

Photo Credit: Tokopedia

Terakhir, yang saya rekomendasikan untuk teman ngabuburit menanti buka puasa adalah serial lawas legendaris karya Hilman Hariwijaya – Lupus dan Olga. Meski telah terbit puluhan tahun silam, buku-buku karya Hilman seolah menjelma jadi keabadian dan selalu layak dibaca ulang. Cerita keluarga yang ringan dikemas bahasa yang kocak membuat kita mampu menertawakan hidup yang sesungguhnya sangat miris – tengok saja kisah Boim vs Gusur dalam serial Lupus. Dan tentu, kisah Olga – gadis penyiar radio yang lincah juga menarik diikuti sambil cengar-cengir sendiri. Kamu sudah baca yang mana saja? Kalau saya sih koleksi semuanya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *