5 Tips Rahasia Penulisan Motivation Letter untuk Sukses Beasiswa dan Pekerjaan

Penilaian dalam pendaftaran beasiswa, magang, sampai pekerjaan tidak terlepas dari cara kamu menuliskan motivation letter, di samping pengiriman curriculum vitae (CV). Tujuan utamanya, human resource officer (HR) atau calon pewawancara ingin tahu sejauh mana kamu dapat mempersuasi dan menunjukkan kalau kamu kandidat terbaik yang dapat diamanahi posisi yang sedang dicari. Tapi, bagaimana sih cara menulis motivation letter yang baik? Simak yuk!

 

1. Bedakan dengan Curriculum Vitae (CV)

Photo Credit: Kickresume Blog

Kalau di curriculum vitae (CV) kamu sudah menuliskan segala jenis jenjang pendidikan dan prestasi yang pernah kamu raih, jangan menuliskan kembali hal-hal tersebut dalam paragraf di motivation letter, pembacanya bisa bosan! Dalam motivation letter, lebih ceritakan pelajaran dan skill apa yang kamu dapatkan dari berbagai pengalaman yang tertulis di CV serta kemungkinan dapat berguna pada pekerjaan yang sedang kamu daftarkan.

 

2. Sapaan di Awal

Photo Credit: iStock

Seringkali di pembukaan motivation letter, digunakan kata sapaan seperti “Kepada yang Terhormat” atau kalau dalam bahasa Inggris, “To Whom It May Concern”. Lebih baik, kalian googling nama manajer yang bersangkutan agar kalian terlihat sebagai kandidat yang mengedepankan riset, bahkan dalam mencari nama pewawancara.

3. Singkat, Padat, dan Jelas

Photo Credit: Cloudtract

Kamu tidak sedang membuat karya tulis ilmiah ataupun makalah, dan pewawancara tidak punya banyak waktu untuk membaca motivation letter yang terlalu panjang, dengan jumlah pendaftar yang tidak sedikit. Jadi, usahakan untuk menuliskannya dalam 400-500 kata, yang terdiri dari tiga paragraf; pembuka, isi, dan penutup.

 

4. Penggunaan Bahasa

Photo Credit: The Balance

Kalau kamu menggunakan bahasa Inggris, pastikan tidak ada grammatical error dalam penulisan motivation letter-mu. Meminta bantuan temanmu yang jago bahasa Inggris untuk melakukan proofread juga bisa, lho! Selain itu, penggunaan kata-kata yang sophisticated atau jarang digunakan dalam pembicaraan sehari-hari juga bisa jadi nilai plus.

 

5. Etika Pengiriman via E-mail

Photo Credit: Women In Retail Leadership Circle

Terakhir, saat mengirimkan motivation letter melalui e-mail atau surel, jangan lupa untuk menuliskan subjek surel dengan jelas serta mengisi body surel agar terlihat formal. Beri nama dokumen yang kamu kirim dengan nama kamu dan posisi yang dicari apabila tidak ada format tertentu dari beasiswa atau tempat magang atau kantor yang dituju, serta simpan dokumen dalam format PDF.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *