Hari Pendidikan Nasional: Pelajaran dari Negara Maju untuk Indonesia

Berdasarkan hasil survei yang dilansir oleh Central Connecticut State University (CCSU) di Amerika Serikat tahun 2016, Indonesia berada di urutan ke-60 dari 61 negara yang disurvei untuk peringkat literasi, lho! Menurut lembaga ini, faktor-faktor di balik rendahnya tingkat literasi di Indonesia bisa beragam, mulai dari potret vitalitas budaya hingga perilaku melek huruf itu sendiri. Padahal, kebiasaan literasi atau membaca sangat penting bagi keberhasilan individu maupun untuk membangun negara ke depannya, terutama di era globalisasi. Sebenarnya, apa sih yang bisa dipelajari oleh Indonesia dari negara-negara maju untuk memperbaiki hal ini? Simak, ya!

1. Korea Selatan

 

photo credit: osaka

Dengan sistem pembelajaran tujuh hari penuh dalam seminggu, tingkat literasi di Korea Selatan mencapai sekitar 97,5%. Bahkan, teknologi canggih seperti driveless taxi sejak tahun lalu juga mulai digunakan untuk mendukung pengantaran pelajar yang mengalami disabilitas, lho!

2. Jepang

photo credit: BrightSide

Negara yang satu ini terus kejar-kejaran dengan Korea Selatan dalam meraih gelar sistem pendidikan terbaik. Dengan struktur pembelajaran berbasis teknologi, pelajar Jepang dapat berpotensi menjadi tokoh-tokoh besar di bidang pengetahuan dan keilmuan, seperti Hideki Shirakawa, seorang ahli kimia dari Jepang yang berhasil memperoleh hadiah Nobel Kimia di tahun 2000.

3. Kanada

 

photo credit: somira

Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Justin Trudeau ini mengoptimalkan pembelajaran di kelas melalui pemberian uang yang lebih dari provinsi kepada tiap sekolah agar jumlah siswa di kelas bisa dikurangi. Investasi yang cukup besar dalam pendidikan ini berhasil membuat Kanada menjadi salah satu negara dengan tingkat kelulusan sarjana paling tinggi di dunia.

4. Swiss

 

photo credit: belanaija

Bukti bahwa pemerintah Swiss sangat peduli dengan pendidikan warga negaranya adalah diberikannya dukungan pendidikan gratis bagi anak-anak dan remaja muda dengan kebutuhan khusus sejak lahir sampai usia 20 tahun. Hasilnya, Swiss jadi negara dengan pemenang Nobel yang relatif lebih tinggi dari negara-negara lain, yaitu sebanyak 24 Nobel Laureates.

5. Singapura

 

photo credit: edutopia

Karena negara tetangga kita ini langka sumber daya alam, Singapura butuh untuk mencurahkan banyak upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusianya. Guru-guru di Singapura juga secara konsisten dipuji karena metode pengajarannya yang inovatif.

Tapi, berbagai inovasi dan pelajaran yang dimiliki negara-negara tersebut tidak bisa asal langsung kita copycat. Sebagai generasi muda Indonesia, kita bisa kok membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, seperti melalui gerakan mengajar volunteer¸ pengadaan acara literasi, dan sebagainya. So, jangan lupa merayakan Hari Pendidikan Nasional dengan berkontribusi untuk bangsa ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *